SISTEM INFORMASI PENDATAAN
PENERIMAAN BEASISWA
Kelompok
5 :
1. achmad pidjarianto 1107051001
2. agung hary sakti 1107051003
3. aris ramadhan 1107051006
4. pangestu hariyadi 1107051033
5. julis febri andiano 1107051025
2. agung hary sakti 1107051003
3. aris ramadhan 1107051006
4. pangestu hariyadi 1107051033
5. julis febri andiano 1107051025
1.
Kebutuhan
sistem
Beasiswa
merupakan hal yang sangat berkaitan dengan dunia pendidikan. Hampir semua
pelajar dan mahasiswa ingin mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan
pendidikannya. Banyak beasiswa yang di tawarkan oleh perusahaan dan universitas
untuk mahasiswa yang berprestasi. Namun ada baiknya beasiswa itu di berikan
kepada orang yang lebih membutuhkan. Pada awalnya berkas pengajuan beasiswa di
berikan secara manual kepada petugas penerima pengajuan beasiswa. Namun pada
tahap itu masih di seleksi berkas. Begitu seterusnya hingga beasiswa itu memang
benar-benar di berikan kepada orang yang lebih berhak. Jika data manual, maka
penyortiran akan menjadi lebih rumit dan memakan banyak waktu. Namun dengan
adanya sistem pendataan penerima beasiswa, maka hal tersebut dapat di lakukan dengan
cepat dan pastinya lebih efisien.
2.
Metode
pengembangan sistem
RUP (Rational Unified Process) merupakan suatu Software
engineering process hasil kerja awal dari “Three Amigos” –Ivar Jacobson, Grady
Booch, dan James Rumbaugh- yang bertujuan untuk memastikan kualitas yang
terbaik pada suatu produksi software dengan memperkirakan jadwal dan biaya yang
harus dikeluarkan. RUP merupakan process product dari Rational® Software dengan
konsep utamanya adalah tentang model, workflow dan workers, serta tentang phase
dan iterasi.
Aktifitas yang dilakukan oleh Rational Unified Process
adalah membuat dan memelihara model. RUP
juga meliputi pembahasan dari implementasi UML (Unified Modelling
Language) secara luas dan memfokuskan
dirinya pada software yang memiliki metodologi berorientasi objek. Sehingga
dapat kita bedakan dengan UML bahwa RUP merupakan sebuah proses yang dilakukan
dalam rekayasa perangkat lunak sedangkan UML adalah bahasa standar yang
digunakan untuk memvisualisasikan, mendeskripsikan, membangun, dan
mendokumentasikan perangkat yang akan digunakan dalam membangun sebuah
perangkat lunak. RUP dibutuhkan sebagai pedoman untuk menggunakan UML secara
efektif. Sedangkan UML berfungsi sebagai standardisasi notasi yang berorientasi
objek untuk mengkomunikasikan kebutuhan/requirement, architectures, dan desain
secara jelas dengan user. Oleh karena itu, hubungan antara RUP dan UML
sangatlah dekat.
Aktifitas yang dilakukan dalam Software development
merupakan sebuah pekerjaan team. Karena perubahan teknologi yang cepat sehingga
memerlukan spesialisasi tertentu dalam pelaksanaannya. Produktivitas team ini dapat ditingkatkan
dengan menggunakan RUP dalam mendukung pembangunan sebuah software. Mengapa?
Karena setiap anggota team akan dibekali oleh pengetahuan dasar yang sama
mengenai guidelines dan template dalam aktifitas software development, sehingga
saat membangun sebuah sistem akan dijamin bahwa setiap anggota team akan
menggunakan bahasa yang sama untuk merepresentasikan requirement yang diminta
user. Jika telah ada standar yang digunakan dalam proses pembangunan sebuah
software, diharapkan dapat mengoptimalkan hasil yang diperoleh.
Dalam membangun sebuah software, kita
membutuhkan tahapan-tahapan yang harus dipenuhi selama proses men-develop
software. Tahapan yang harus dilalui itu
dapat kita gambarkan sebagai berikut :
Semua tahapan tersebut dapat dilalui
dengan berbagai metode.
Keuntungan yang didapat dengan menggunakan pendekatan
iterasi diantaranya adalah : mengurangi resiko lebih awal, perubahan yang
dilakukan lebih mudah diatur, higher level of reuse, project team memiliki
waktu lama untuk memahami sistem yang akan dibangun, dan menghasilkan kualitas
yang lebih baik di segala aspek.
RUP menawarkan berbagai kemudahan dalam membangun sebuah
sotfware, ada yang disebut Six Best
Practices yang terdiri dari :
·
Develop Iteratively
·
Manage Requirement
·
Use Component-based Architecture
·
Model Visually
·
Verify Quality
·
Control Changes to software
Semua proses yang dilakukan oleh RUP akan memberikan keuntungan pada tahapan
membangun sebuah software. Yang akan kita bahas di bagian lain dari makalah
ini.
Saat melakukan perancangan sebuah perangkat lunak,
tentunya setiap tahapan akan mendapatkan masalah. Biasanya gejala/symptom yang
menunjukkan ada masalah dalam proses perancangan software seperti berikut :
·
Ketidak akuratan dalam memahami kebutuhan end-user.
·
Ketidakmampuan untuk menyetujui perubahan kebutuhan yang
diajukan.
·
Modul-modul yang dibutuhkan tidak dapat dihubungkan.
·
Software yang sulit untuk dibangun atau diperluas.
·
Terlambat menemukan kerusakan project yang serius.
·
Kualitas software yang buruk.
·
Kemampuan software yang tidak dapat diterima.
Team members
yang bekerja sendiri-sendiri sulit untuk mengetahui perubahan yang telah
dilakukan karena ada perbedaan dalam membangun software tersebut.
·
Ada ketidakpercayaan dalam membangun dan me-release
proses.
Usaha untuk menghilangkan symptom ini tidak akan
menyelesaikan masalah yang dihadapi software developer karena gejala ini dapat
terjadi oleh adanya penyebab utama masalah yang timbul saat membangun sebuah
sistem, yaitu :
·
Requirement management yang tidak mencukupi
·
Komunikasi yang ambigu dan tidak tepat
·
Arsitektur yang rapuh
·
Kompleksitas yang sangat besar
·
Tidak terdeteksinya ketidakkonsistenan antara
requirement,desain, dan implementasi
·
Pengetesan yang tidak mencukupi
·
Penilaian status project yang subjektif
·
Keterlambatan pengurangan resiko yang disebabkan
waterfall development
·
Perkembangan yang tidak terkontrol
·
Otomatisasi yang kurang
Semua hambatan yang ditemui saat membangun software akan dapat diatasi dengan menggunakan best practise yang telah disebutkan di awal pembahasan. Dengan menggunakan best practise yang diterapkan oleh Rational Unified Process, akar masalah yang menyebabkan timbulnya symptom dalam software developer akan teratasi dengan baik.
3.
Desain Sistem
3.1 Use
Case Diagram
Penjelasan :
Pada
use case diatas, terdapat dua pengguna yang dapat mengakses sistem informasi
pendataan penerimaan beasiswa. Yaitu user dan admin. User melakukan registrasi
pengajuan beasiswa. Di dalam registrasi, user wajib mengisi semua form yang
tertera pada menu registrasi. Data yang di inputkan harus jelas. setelah di
input, data dapat di lihat oleh user dan admin. Namun untuk mengubah data dan
menghapus data, hanya admin yang dapat melakukannya. Untuk melakukan cetak data
hanya admin yang bisa melakukan cetak data.
0 komentar:
Posting Komentar